Tujuh belas Agustus tahun empat-lima.
Itulah Hari Kemerdekaan kita.
Hari Merdeka. Nusa dan bangsa.
Hari lahirnya bangsa Indonesia.
Mer-de-ka!
Hai, hai, hai, Sobat Atsar yang terpelajar! Tak terasa kita sudah mencapai pertengahan bulan Agustus, ya. Tahu bukan, ada hari paling ditunggu-tunggu seluruh rakyat Indonesia pada minggu ketiga bulan ini? Yap, Hari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia!
Pada tahun 2018 ini, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan-nya yang ke-73. Berbagai rangkaian acara menyambut HUT RI pun digelar di sepenjuru Nusantara. Berbagai lomba diadakan, upacara bendera serentak diselenggarakan, Sang Merah Putih pun di mana-mana gagah berkibar.
Semarak HUT RI semacam itu tidak luput terjadi di MAS Simbangkulon. Salah satu madrasah salafi di Pekalongan ini mengadakan kegiatan classmeeting sebagai wujud partisipasinya. Hal tersebut dapat dijumpai pada hari Sabtu-Ahad, 18-19 Agustus 2018.
Diawali dengan doa pagi bersama, para siswa berbaris sebagaimana biasa. Barulah pada pukul 07.30 lomba-lomba digelar. Total tercatat ada sekitar sembilan belas macam lomba yang dipertandingkan, dengan sebelas kategori pada hari Sabtu dan delapan kategori pada hari Ahad.
Dari keseluruhan lomba yang ada, tampak dua poin penting yang kentara ditonjolkan. Pertama, kesan nasionalis atau semangat kemerdekaan. Seperti galibnya Agustus-an di tempat lain, MAS Simbangkulon mengusung lomba-lomba berbau kerja sama, perjuangan, dan olahraga. Di antaranya adalah perlombaan tarik tambang, mading, tenis meja, sepak takraw, kepruk kendil, dan bola voli.
Dengan mengikuti pertandingan-pertandingan semacam itu, diharapkan para siswa bisa menyalurkan bakat dan kemampuan di luar bidang akademik yang dipunya. Ajang tersebut juga dapat menjadi wadah ekspresi bagi jiwa-jiwa muda mereka yang tengah menggebu-gebu. Sehingga para calon penerus bangsa tak terjerumus dalam perilaku yang negatif, anarkis, dan apatis.
Kedua, perlombaan dalam rangka HUT RI ke-73 ini juga dengan terang mengimplementasikan kesan agamis, salafi, dan kepesantrenan yang dimiliki MAS Simbangkulon. Hal tersebut terlihat dari adanya lomba MTQ (musabaqah tilawatil Quran), membaca kitab kuning (qiraatil kutub), kaligrafi, pidato bahasa Arab, rebana, dan lalaran Alfiyah Ibnu Malik.
"Lomba yang diadakan OSIS & PK. IPNU MAS Simbangkulon ini cukup mendidik dan menarik. Sebab kita tetap mempertahankan budaya-budaya keislaman dan kesalafiyahan Madrasah Aliyah ini sehingga motto kita tetap terjaga," komentar M. Iqbal Baihaqi Muslim, salah satu peserta lomba lalaran Alfiyah.
Selain sederet pertandingan yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi lomba lain yang tidak kalah menarik. Di antaranya ialah paduan suara, debat bahasa Indonesia, olimpiade matematika, pidato bahasa Inggris, catur, K3, dan stand up comedy.